Jumat, 10 Februari 2012

KisahKU ^story of friendship^ #PART 3

KETAKUTANKU…
                Hari yang cerah..  dipagi ini aku semakin semangat sekolah ,karena hari ini adalah hari penilaian hasil kerja kelompok kami, kami yakin dapat nilai bagus. Bel masuk berbunyi..  dan saat pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung, semua duduk di meja kelompok masing-masing, dan… Yakkk!! Kami mendapat nilai yang memuaskan dan kami semua sangat senang.
J
                Namun.., setelah itu Bu Puryani kembali memberikan tugas baru. Seperti biasa, diadakan pemilihan kelompok baru. Aku ,Alfi,Asri  dan Nindya  tetap ingin kami 1 kelompok  bersama lagi. Kali ini metode pemilihan kelompok berubah. Setiap anak yang ditunjuk sebagai Ketua dirih untuk maju ke depan kelas dan menuliskan 1 nama anggota yang ia inginkan secara bergiliran. Ini adalah situasi yang menegangkan bagiku dan MARSMELLOW.Kami semua takut berpisah , tapi.. apa yang ku takutkan terjadi  juga. Saat itu Nindya selaku ketua kelompok memilih Alfi, dan Alfi memilih Asri , saat itu juga teman ku dari kelompok lain memilihku.. itu artinya aku akan berpisah dengan mereka.
 Akupun hanya terdiam dan tertunduk, tak kusangka  ku meneteskan air mata begitu saja. Ku kira tak ada yang tau bahwa ku sedang menangis, ternyata seorang temanku bernama Septy melihatku menangis dan ia pun berkata kepada semuanya  “Eh.. ! Elita nangis!” seketika teman-teman langsung melihatku. Begitu pula dengan Asri ,Alfi dan Nindya mereka sebelumnya tak sadar bahwa ku sedang menangis, namun saat mereka menyadarinya , mereka meluncurkan seribu pertanyaan atas sebab ku menangis. Namun ku tak bias menjawab, yang ada air mata ku semakin deras mengalir keluar. Mereka mencoba untuk menenangkan dan menghiburku, tapi melihatku yang terus menangis ke3 sahabatkupun ikut menangis. Entah mengapa mereka ikut menangis?
Aku sangat benci dengan anak laki-laki ,disituasi seperti ini, mereka masih bisa mengejek kami. Mereka berkata “alah..!! cengeng, gitu aja nangis, Cuma beda kelompok aja repot.. huu cengeng!!” memang, mungkin menurut mereka ini sangat tidak penting dan hanyalah hal spele. Tapi mereka semua tidak merasakan apa yang ku rasakan . Bu Puryani sebagai guru yang ada di dalam kelas dan bertanggung jawab atas segalanyapun  tak tinggal diam. Ia mendekat dan berkata kepada ku “jangan menangislah nak, jangan cengeng. .. sekarang maunya gimana??” tepi, ku tak bisa menjawab. Ku hanya bias menangis.. L
Karena ku tak kunjung menjawab, akhirnya Bu Puryani berkehendak untuk mengadakan pemilihan ulang. Namun apa yang terjadi?? Kenyataannya, ini malah memperparah keadaan, kali ini justru mengajukan untuk membuat kelompok gender campuran dengan 2 perempuan dan 2 laki-laki. Tapi kami semakin tidak setuju, dengan cara ini seakan-akan kami akan lebih cepat terpisah, sayang ini adalah keputusan Bu Puryani yang tidak bias di ganggu gugat.
Kitapun akhirnya tetap terpisah, aku berkelompok dengan Asri , Jovanka dan Firas , Alfi berkelompok dengan Ayu yang menjadi sahabat barunya, Adrian dan Putro, dan Nindya berkelompok dengan Dinda dan 2 teman laki-laki yang lain.  Ku terus berusaha untuk tetap bias melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin. Banyak sekali tugas yang diberikan . Seringkali kami merencanakan untuk bermain bersama seperti saat kami 1 kelompok. Tapi, diantara kami semua kini telah memiliki kepentingan dan kesibukan yang berbeda-beda karena kami sudah tak sekelompok lagi.
Setiap ada waktu luangku, ku usahakan untuk bias berkumpul diluar jam sekolah. Tapi selalu saja berbenturan dengan jadwal kerja kelompok masing-masing.

oleh : Maurilla elita http://elitasspace.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar